/* ---- Breadcrumb Menu source 1st by http://batualampalimanan.blogspot.com/ ----*/ .batupalimanan-breadcrumb { position:relative; height:30px; width:100%; } .batupalimanan-breadcrumb ul { position:relative; margin:0 5px 0 5px; padding:0; height:30px; background:url ('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHZ1IsX0UiVpMfr_luMvUGupAWaqGNsJuKk4k3Ruq6SCPOa8d72HL9KZ8Ilr-64JLwCPNEhzjRJp02BD9sj9nJqkm__OkQMU5wvqnLrnxI3C6rlMQCRYQerIVfsetc0hWW92vfdh3p2Pw/s320/breadcrumbImage.png') 0px -30px repeat-x; } .batupalimanan-breadcrumb ul li { padding:0; margin:0; list-style:none; float:left; height:30px display:inline;} .batupalimanan-breadcrumb ul li a { font:12px Arial, Helvetica, sans-serif; color:rgb(255,255,255); text-decoration:none; line-height:30px; display:block; background:url ('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHZ1IsX0UiVpMfr_luMvUGupAWaqGNsJuKk4k3Ruq6SCPOa8d72HL9KZ8Ilr-64JLwCPNEhzjRJp02BD9sj9nJqkm__OkQMU5wvqnLrnxI3C6rlMQCRYQerIVfsetc0hWW92vfdh3p2Pw/s320/breadcrumbImage.png') 100% -60px no-repeat; padding:0 17px 0 15px; } .batupalimanan-breadcrumb ul li a:hover {text-decoration:underline; color:rbg(255,255,255);} .batupalimanan-breadcrumb ul li a.active{background:none; color:rgb(255,255,255);} .batupalimanan-breadcrumb ul li a.active:hover {text-decoration:none;} .batupalimanan-breadcrumb .left { position:absolute; top:0px; left:0px; width:10px; height:30px; display:block; z-index:1; background:url ('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHZ1IsX0UiVpMfr_luMvUGupAWaqGNsJuKk4k3Ruq6SCPOa8d72HL9KZ8Ilr-64JLwCPNEhzjRJp02BD9sj9nJqkm__OkQMU5wvqnLrnxI3C6rlMQCRYQerIVfsetc0hWW92vfdh3p2Pw/s320/breadcrumbImage.png') 0% 0px no-repeat;} .batupalimanan-breadcrumb .right { position:absolute; top:0px; right:0px; width:10px; height:30px; display:block; z-index:1; background:url ('https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHZ1IsX0UiVpMfr_luMvUGupAWaqGNsJuKk4k3Ruq6SCPOa8d72HL9KZ8Ilr-64JLwCPNEhzjRJp02BD9sj9nJqkm__OkQMU5wvqnLrnxI3C6rlMQCRYQerIVfsetc0hWW92vfdh3p2Pw/s320/breadcrumbImage.png') 100% -90px no-repeat; }

Rabu, 27 Juli 2011

Tanya Jawab Seputar Batu Alam


Tanya Jawab Seputar Batu Alam
Dinding Pagar Batu Adesit
1. Kenapa sih alasan orang memilih menggunakan batu alam sebagai pelapis dinding?
jawab: supaya tampilan menjadi tampak natural alami
2. Bukankah pemaikaian batu alam untuk lapisan dinding sedikit lebih boros ya dari pada hanya di cat? Atau bagaimana?
jawab: dari segi biaya jelas lebih boros akan tetapi dari segi waktu batu alam lebih awet dan mudah perawatannya
3. Apa keuntungan menggunakan batu alam ketimbang lapisan cat saja?
jawab:lebih awet,mudah perawatannya serta banyak pilihan Bentuk, tekstur, dan motifnya sehingga mampu membuat suasana rumah menjadi sejuk alami.
4. Bagaimana cara merawat dinding yang dilapisi batu alam?
jawab: cukup di bersihkan dengan air secara berkala
5. Biasanya dinding dengan lapisan batu alam di tempatkan di bagian dinding ruang mana saja?
jawab: biasanya di taman belakang rumah, atau bisa juga di bagian depan rumah karenan untuk mempercantik fasad rumah
Tanya Jawab Seputar Batu Alam
Dinding Pagar Batu Adesit
6. Jenis batu apa saja yang biasa digunakan untuk lapisan dinding dengan batu alam?
jawab: Batu candi, Batu paras,Batu kali, Batu andesit, dan lain-lain
7. Bagaimana karakter jenis bebatuan yang satu dengan yang lainnya?
jawab: masing-masingnya agak berbeda, contohnya batu candi, batu candi ini mudah menyerap air karena berpori besar. Teksturnya kasar. Apabila terkena air, warna batu lebih kelam. Biasanya semakin hitam. kemudian batu paras, batu paras memiliki tekstur lebih halus. Proses pembuatannya dibantu mesin penghasul. Warna pun lebih terang. Ada yang kuning, hijau, cokelat, dan putih dan batu yang lainnya
8. Bedakah jenis material batu yang digunakan untuk interior dan eksterior?
jawab: sebenarnnya hampir sama cuma biasanya untuk interior menggunakan batu yang berteksture halus
Tanya Jawab Seputar Batu Alam
Dinding Pagar Batu Susun Sirih
9. Ada pengaruh tersendiri tidak dengan ruangan dalam rumah yang menggunakan dinding dengan lapisan bebatuan? Mungkin lebih sejuk ataukah lebih panas? kenapa bisa seperti itu?
jawab: ada pengaruhnya yakni jelas lebih sejuk, ya karena bebatuankan umumnya terdapat di alam terbuka, jadi seolah-olah memberikan kesan ruangan di alam terbuka.
10. Bila terkena air dan sinar matahari, batu cenderung cepat menimbulkan lumut dan jamur, bagaimana cara menghindarinya? Ataukah ada trik khusus tersendiri agar dinding lapisan batu tidak cepat berlumut?
jawab: ya memang di usahakan jangan terkena matahari atau air, kl memang terkena ya harus di bersihkan secara berkala, untuk triknya agar tidak mudah berlumut ya dengan proses coating (pemberian lapisan)
Tanya Jawab Seputar Batu Alam
Dinding Pagar Batu Kali
11. Bagaimana cara memasang batu alam pada dinding yang benar? Adakah yang harus benar-benar diperhatikan dalam memasang batu tersebut?
jawab:harus diperhatikan hal-hal berikut ini, tentukan pola pemasangan – awali pemasangan dengan menetukan pola pemasangan. Pemasangan rata atau tidak rata (maju-mundur) tergantung selera. Jika ingin memasang dengan pola permukaan tidak rata, tentukan pola dan tinggi satu batu dengan batu lainnya. Perhatikan ukuran – pastikan ukuran batu sesuai ukuran dinding yang akan ditempeli. Jika dibutuhkan ukuran khusus, potong batu alam menggunakan alat pemotong batu atau keramik. Hati-hati memasang – untuk menempelkan batu pada dinding, tuangkan semen ke bagian belakang batu. Tuang hati-hati agar cairan semen tidak mengotori bagian depan. Jika ada sisa air atau adukan semen menmepl pada bagian depan, segera bersihkan. Pasang tanpa nat – berbeda dengan memasang lantai keramik, pemasangan batu alam tanpa nat akan lebih menarik. Jika menghendaki efek batu menyambung, hindari mengisikan adukan semen di antara celah batu.Bersihkan setelah terpasang – setelah seluruh batu terpasang, tunggu satu-dua hari sampai semen kering dan batu menempel erat. Setelahnya, bersihkan dinding dengan menyemprotkan air pada dinding batu hingga debu dan kotoran hilang. Jika dibutukan, gunakan sikat kawat untuk merontokkan kotoran membandel.

Selasa, 26 Juli 2011

UD. Karya Alam

Kami dapat menyediakan berbagai macam jenis batu alam dari Indonesia yang dapat di gunakan sebagai material pendukung bagi proyek anda. Tidak hanya untuk Proyek di Indonesia saja, di luar Negeri pun kita dapat membantu untuk mendukung kebutuhan material tersebut. Jenis batu alam di Indonesia sangat beragam jenis, seperti Marmer, Andesite, Zeolite, Sandstone, Limestone, Basalt, Tuff Breccia, dan lain sebagainya. Untuk setiap jenis batu alam ini memiliki karakter dan bentuk yang berbeda-beda, sehingga ada baiknya di konsultasikan terlebih dahulu untuk apa dan di mana penggunaan batu alam tersebut. Agar Proyek anda mampu memberikan tampilan yang lebih unik dan tentunya memiliki fungsi yang optimal.

Beberapa Jenis Batu Alam di Indonesia


Batu Pasir ( Sandstone)
Batu pasir ini mampu memberikan nuansa yang hangat dan lembut. Beberapa jenis batu pasir ini diantaranya, Batu Palimanan ( Bobos, Jampang, Cacing, dll) .
Cocok untuk Interior dan Exterior, namun penempatan dan pola pemasangan harus tetap diperhatikan.


Batu Hijau ( Green Stone/ Glauconite Stone)
Jenis batu Hijau ini sering digunakan sebagai material pendukung untuk kolam ikan, kolam renang dan beberapa tebing-tebingan. Batu Sukabumi merupakan salah satu contoh batu hijau.


Bali Green ( Tuff Breccia)
Bali green adalah salah satu Batu yang sangat unik. Di dalam permukaan batu ini terdapat kumpulan corak batu kecil-kecil dan besar. Ada warna Hijau, hijau lumut, hijau tua, coklat, biru dan Abu-abu. Cocok untuk Tembok dan Lantai Interior maupun exterior. Namun harus tetap memperhatikan komposisinya, atau bisa juga di kombinasikan dengan jenis batu lain.


Batu Jogja ( Limestone)
Batu Jogja ini memiliki warna putih yang sangat bersih, sehingga mampu memberikan nuansa yang lembut. Cocok untuk Interior dan Exterior. Penggunaan batu ini bisa di kombinasikan dengan jenis batu lain, seperti Batu Andesit ( Abu-abu terang, abu-abu gelap atau hijau) , Batu Candi ( hitam) , Batu Tasik ( pink) , batu Candi Cirebon ( coklat) , Pacitoroso ( Orange) atau Javaroso ( merah) .


Marmer ( Marble)
Marmer ada yang berwarna putih, krem dan hitam. Marmer cocok untuk dinding luar, dinding dalam maupun lantai. Dan dapat pula dijadikan dinding pagar luar, namun harus dengan ukuran yang kecil-kecil seperti 5 x 20, agar terkesan luas namun tetap terlihat mewah dan unik.


Batu Candi ( Basalt)
Jenis batu ini cocok untuk pemakaian Exterior. Kalau Batu candi Bali, kebanyakan digunakan untuk membuat pura traditional Hindu, Bali. Batu ini memiliki warna yang hitam bila basah, namun bila sudah kering akan berwarna abu-abu. Lebih baik setelah dipasang langsung di coating.


Batu Andesit ( Andesite)
Andesit memiliki warna yang beragam, seperti Andesit Cirebon memiliki abu-abu gelap dan terang dan ada yang bintik serta polos. Untuk Andesit Tulungagung memiliki tiga warna yaitu, hitam, abu-abu dan hijau. Sedangkan Andesit Pemalang memiliki warna abu-abu kecoklatan. Cocok di gunakan untuk semua fungsi dan fasilitas lainnya, baik Interior maupun Exterior.


Batu Fosil
Indonesia adalah salah satu negara yang banyak tersedia Batu fosil. Yang tua bisa digunakan untuk meja washtable dan Interior accesoris. Juga sebagai center point untuk area luar rumah, seperti teras depan atau halaman santai belakang rumah.

Batu Ukir, untuk Relief atau Patung
Tersedia juga batu pahat, seperti Batu Candi, Batu Paras Jogja, dan Batu Pawon/ Paras Bali. Batu ini dapat dibentuk sesuai dengan gambar yang anda senangi.

Batu Koral
Batu Koral Pancawarna ( Lima macam warna, memiliki diameter kurang dari 0.5 cm)
Bali Clay ( warna telur asin bintik-bintik, memiliki diameter lebih dari 3 cm)
Hitam Alor ( warna hitam pekat, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)
Hitam Bengkulu ( warna hitam kehijauan, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)
Putih Ambon ( warna putih mengkilat, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)
Putih Kupang ( bentuk pipih, warna putih bersih, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)
Hijau Kupang ( bentuk pipih, warna hijau muda, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)
Merah Flores ( warna merah, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)
Abu-abu Lampung ( warna hitam keabuan, memiliki diameter dari 1 cm – 5 cm)

PRICE LIST ( Jakarta)

Batu Palimanan Putih/ Kuning ( RTM) Rata Mesin, berkisar Rp.80.000/ m2 – Rp.110.000/ m2
Batu Candi Hitam ( RTM) , berkisar Rp.95.000/ m2 – Rp.140.000/ m2
Batu Candi Pink/ Tasik ( RTM) , berkisar Rp.75.000/ m2 – Rp.100.000/ m2
Batu Candi Coklat/ Cirebon ( RTM) , berkisar Rp.130.000/ m2 – Rp.160.000/ m2
Batu Templek Abu-abu, Hitam, Coklat dan Super, berkisar Rp.75.000/ m2 – Rp.110.000/ m2
Batu Sukabumi ( Hijau dan Krem) ( RTM) , berkisar Rp.95.000/ m2 – Rp.160.000/ m2
Batu Paras Jogja Super Putih, berkisar Rp.95.000/ m2 – Rp.140.000/ m2
Batu Paras Bali/ Pawon ( Abu-abu terang) , berkisar Rp.95.000/ m2 – Rp.140.000/ m2
Batu Andesit ( Hitam, Hijau dan Abu-abu) , berkisar Rp.125.000/ m2 – Rp.190.000/ m2
Batu Bali Green, berkisar Rp.115.000/ m2 – Rp.150.000/ m2
Batu Hijau Toska, berkisar Rp.140.000/ m2 – Rp.175.000/ m2
Batu Pacitorosso ( Orange) , berkisar Rp.125.000/ m2 – Rp.160.000/ m2
Batu Javarosso ( Merah) , berkisar Rp.130.000/ m2 – Rp.180.000/ m2
Batu Granit ( Hitam dan Hijau) , berkisar Rp.280.000/ m2 – Rp.390.000/ m2

Batu Koral Pancawarna Rp.70.000/ 15kg
Bali Clay Rp.70.000/ 15kg
Hitam Alor Rp.80.000/ 15kg
Hitam Bengkulu Rp.70.000/ 15kg
Putih Ambon Rp.80.000/ 15kg
Putih Kupang Rp.70.000/ 15kg
Hijau Kupang Rp.60.000/ 15kg
Merah Flores Rp.75.000/ 15kg
Abu-abu Lampung Rp.55.000/ 15kg

Ø Harga tersebut adalah harga ditempat ( tergantung ukuran) , kemas dan pengiriman permeter.
Ø Kami siap dalam jumlah yang banyak ( 1500m2) dan kami siap menerima ukuran yang berbeda.
Ø Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.